[UNIKNYA.COM]: Saat ini, masyarakat dunia dihadapkan pada masalah penting yaitu peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi atau global warming.
Dibanding periode 1940 hingga 1980, suhu rata-rata permukaan bumi pada
1980 hingga 2004 meningkat tajam. Seperti ditulis Wikipedia, suhu
rata-rata global permukaan bumi telah meningkat 0,74 plus minus 0,18
derajat celcius.
Intergovernmental Planel On
Climate Change (IPCC) menyimpulkan, sebagian besar peningkatan suhu
sejak pertengahan abad 20, kemungkinan besar disebabkan konsetrasi efek
rumah kaca akibat akitifitas manusia.
Pemanasan global yang
terjadi telah dirasakan di hampir semua negara di dunia, termasuk
Indonesia. Sejumlah perairan laut di Indonesia misalnya, telah mengalami
air pasang yang tak biasa. Belum lagi bencana kekeringan, banjir, serta
cuaca ekstrem yang mengakibatkan perubahan iklim sehingga pola tanam
pertanian menjadi terganggu.
Dampak lain dari global warming
adalah berkurangnya gletser atau mencairnya es di kutub utara-selatan
serta punahnya berbagai jenis hewan. Jika dibiarkan, kondisi ini
tentunya akan mengancam kelangsungan hidup manusia.
Masalah meningkatnya suhu
rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi ini telah dibawa ke dalam
forum pertemuan pemimpin negara-negara dunia. Aktifis lingkungan dan
para ahli pun sibuk mencari solusi untuk mengatasi global warming. Berikut penemuan-penemuan penting yang bisa menjadi solusi mengatasi masalah global warming.
1. Rumah Di Atas Air
Akibat pemanasan global
yang terjadi, Intergovernmental Planel On Climate Change (IPCC)
menyatakan, pada tahun 2100 permukaan air laut akan naik hingga 59
centimeter. Kemudian dalam sebuah penelitian menegaskan jika es di
sekitar greenland dan antartika juga telah mencair dengan cepat.
Untuk mengatasi ancaman
dari masalah tersebut, perusahaan properti di Belanda, Dura Vermer,
telah membangun 50 rumah apung yang dapat naik hingga 5,5 meter. Dasar
beton berlubang di bawahnya, menjaga rumah tersebut agar tetap mengapung
di atas air. Rumah tersebut didesain agar penghuninya tetap bisa
melakukan aktivitas normal, meski terjadi banjir.
Perusahaan arsitek
Alexander Henny ini, juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa
perusahaan di negara Eropa lainnya, untuk membangun rumah serupa.
Menurut Alexander Henny, rumah apung didesain bagi individu yang hidup
di kanal-kanal, seperti di sebagian wilayah kota Amsterdam.
2. Glester Buatan
Landakh adalah sebuah
wilayah di India Utara, di bawah kaki gunung Himalaya yang dingin. Suhu
pada saat musim dingin mencapai minus 30 derajat celcius. Curah hujan
rata-rata di tempat ini hanya 50 milimeter saja sehingga kelangkaan air
menjadi masalah bagi daerah yang disebut atap dunia ini.
Satu-satunya sumber air
bagi masyarakat di daerah ini adalah glester di pegunungan. Glester yang
mencair pada musim panas menjadi barang yang berharga. Namun masyarakat
di landakh saat ini ibarat mendapat musibah besar. Akibat pemanasan
global yang terjadi, volume glester di gunung tersebut menjadi
berkurang.
Adalah seorang insiyur
sipil dari Lucknow, Chewang Norphel yang memiliki ide gemilang untuk
masyarakat Landakh. Pernah bertugas di tempat tersebut pada tahun
1960-an, Chewang membuat jalan, jembatan, serta jalan irigasi. Selama
bertugas ia menyadari pentingnya air untuk warga Landakh. Ia pun
kemudian berfikir untuk membuat glester buatan.
Glester-glester buatan ini
menyediakan air bersih untuk musim panas. Glester diciptakan dengan
mengumpulkan air ke kolam dangkal yang kemudian dibendung oleh bebatuan.
Air di kolam dibekukan dengan menurunkan suhu menjadi bentuk lembaran
es. Ketika musim panas datang, air ini mencair dan digunakan untuk
menanam tanaman. Glester terbesar buatannya setebal satu meter dengan
lebar 45 kilometer.
3. Menara Dinamis
Adalah David Fisher, seorang arsitek yang menjadi terkenal berkat temuannya membuat dynamic tower
atau menara dinamis. Berkat karyanya tersebut, David Fisher dihormati
oleh arsitek di seluruh dunia. Menara dinamis karya David Fisher
dibangun di Dubai, di mana setiap lantainya berputar secara independen.
Menara revolusioner ini juga sangat ramah lingkungan. Arsitek asal italia ini melengkapi dynamic tower
dengan turbin di setiap laintainya. Turbin tersebut menghasilkan
sejumlah energi besar berupa daya listrik. Setelah merancang menara
dinamis di dubai, David Fisher juga akan membuat karya yang sama untuk
London, New York, dan Moskow. Pada tahun 2008, majalah Time memberikan
penghargaan sebagai penemuan terbaik sepanjang tahun.
4. Ac Tenaga Matahari
Doktor Mike Dennis, seorang
peneliti senior di pusat energi berkelanjutan Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Universitas Australia, mengembangkan sistem pendingin udara
ramah lingkungan yang bersumber energi matahari. Teknlogi ini tidak
hanya meringankan beban transmisi listrik tapi juga emisi gas rumah kaca
yang dikeluarkan AC biasa.
Desain kondisioner udara
tenaga surya karya dennis ini diharapkan bisa menggantikan AC listrik
konvensional. Teknologi ini dikenal sebagai pendingin ejektor yang
beroperasi menggunakan kompresi udara, memperluasnya keluar hingga
sebuah jet mengisap zat pendingin. Setelah itu, udara di luar diusir
sehingga temperatur lebih dingin.
Air conditioning
karya Dennis Ini terus diproduksi dan diharapkan bisa tersedia secara
komersial. Menurut Dennis, dengan tidak ada bahan kimia berbahaya, maka
biaya produksi AC ini akan semakin rendah.
5. Pertanian Bertingkat
Pertanian bertingkat atau
vertikal adalah sebuah konsep pertanian yang bisa dilakukan di gedung
tinggi, atau pada permukaan vertikal. Ahli ekologi Amerika, Doktor
Dickson Despommier berpendapat bahwa pertanian vertikal adalah sah
karena alasan lingkungan.
Dia mengklaim bahwa
budidaya tanaman dan kehidupan hewan di dalam gedung pencakar langit,
akan memerlukan lebih sedikit energi dan toksisitas dibanding tanaman
dan kehidupan hewan yang ada di alam bebas.
Dia juga berpendapat,
kegiatan pertanian bisa dilakukan di mana saja. Bahkan, jika dilakukan
di gedung bertingkat bisa menguntungkan untuk konsumsi energi. Hal itu
juga penting untuk menjaga lingkungan serta kehidupan mereka yang ada di
dalam gedung bertingkat atau pencakar langit. Intinya, penghijauan
perlu dilakukan tanpa ada pengecualian. Tidak hanya pada lahan datar,
tapi juga gedung bertingkat. (**)
Sumber: Dari berbagai sumber, uniknya.com, Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar